Tangerang – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menekankan terhadap pelaku usaha untuk dapat menangkap prospek pada sedang ketidakpastian global dengan mengembangkan lalu memperluas bursa ekspor.
Dalam Seminar Outlook Perundingan Perdagangan Internasional di Trade Expo Indonesia (TEI), ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis, Roro menyampaikan bahwa dinamika global mempengaruhi kegiatan perdagangan pada pangsa global. Menurutnya, kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk mengamati prospek baru dari perdagangan.
"Itu juga menciptakan kita untuk berpikir ulang bagaimana kita bisa jadi penetrasi ke market-market di dalam luar dari market yang mana selama ini telah berubah menjadi tujuan utama kita sebelumnya," ujar Roro.
Roro menyebut, salah satu dampak dari dinamika global adalah bergesernya pusat ekonomi globus dari barat ke timur. Menurut Roro, ketika ini Asia memiliki kontribusi sebesar 40 persen terhadap komoditas domestik bruto (PDB) global.
Lebih lanjut, Indonesi juga mempunyai tempat strategis untuk menguatkan integrasi sektor ekonomi regional, juga terlibat sebagai penyedia rantai pasok. Ia mengutarakan Tanah Air sudah pernah berhasil bertransformasi untuk tiada lagi mengekspor material mentah, melainkan fokus pada produk-produk bernilai tambah.
"Peningkatan ekspor hasil berbasis nikel, CPO, olahan, lalu juga kimia dasar, mencerminkan keberhasilan kebijakan proses pengolahan lebih lanjut bidang lalu daya saing sektor manufaktur nasional kita," katanya.
Guna memperluas pasar, kata Roro, pelaku bisnis harus memanfaatkan perjanjian dagang yang tersebut sudah ada dikerjakan oleh pemerintah. Saat ini Nusantara telah terjadi melakukan 24 perjanjian dagang, yang mana terdiri dari Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA) serta Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan 30 negara.
Perjanjian dagang tersebut, memiliki beraneka khasiat seperti bebas tarif atau tanpa hambatan, menjaga daya saing, hingga meningkatkan jumlah keseluruhan ekspor.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan dalam platform web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.
Artikel ini disadur dari Wamendag: Indonesia perlu manfaatkan peluang dari dinamika global