DKI Jakarta – Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) Arsenio Dominguez mengapresiasi penyelenggaraan Tanah Air Maritime Week (IMW) 2025 akibat sejalan dengan rencana global institusi yang disebutkan terkait konektivitas, keberlanjutan, dan juga dekarbonisasi.
Ia mengemukakan acara IMW 2025 memfasilitasi terbentuknya kemitraan luas dengan pemangku kepentingan di sektor maritim, sehingga mengupayakan terciptanya perubahan teknologi yang mana mampu meningkatkan efisiensi hingga konektivitas
"Indonesia Maritime Week pertama ini menghubungkan tiga topik utama dengan semua rencana di organisasi (IMO), mulai dari konektivitas, keberlanjutan, serta dekarbonisasi," ujar Arsenio Dominguez pada keterangannya di dalam Jakarta, Kamis.
Direktur Lalu Lintas juga Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Budi Mantoro menuturkan IMW 2025 turut membantu perkembangan lapangan usaha maritim Nusantara melalui penyediaan ruang dialog strategis lalu kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
"IMW 2025 tidak sekadar pertemuan, melainkan wadah kolaborasi, inovasi, dan juga komitmen. Selama tiga hari, kita menyaksikan pertukaran pengetahuan lalu standard kemitraan di dalam sektor maritim, baik domestik maupun internasional,” katanya.
Ia menyampaikan salah satu topik yang digunakan berubah jadi sorotan pada IMW 2025 adalah tentangan pengembangan pelabuhan dalam kawasan Tanah Air bagian timur, salah satunya menjadikan Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai hub ekspor utama di dalam wilayah tersebut.
Fasilitas yang disebutkan diharapkan dapat memberikan proteksi terhadap sektor domestik, meningkatkan kesetaraan peningkatan ekonomi, menguatkan sektor pelayaran lalu galangan kapal, hingga pengembangan jasa logistik lokal seiring dengan kenaikan besar angkutan dari wilayah Negara Indonesia bagian timur.
"Penguatan pelabuhan regional bisa jadi berubah jadi kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di rantai pasok maritim Asia," ucap Budi.
Acara yang mana berlangsung pada 26-28 Mei yang disebutkan juga mengkaji mengenai pengembangan sumber daya manusia yang unggul pada sektor maritim dan juga menghadirkan kesempatan bagi para kadet pelaut dari bervariasi institusi pelayaran di dalam Indonesia untuk menjajaki karir di bidang maritim.
Ajang IMW 2025 mencatatkan empat penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang melibatkan beraneka perusahaan, regulator, kemudian non-governmental organization (NGO).
Ketua DPP Indonesian Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto mengemukakan acara IMW 2025 berhasil mendebarkan belasan ribu pengunjung dari 36 negara, mampu berubah menjadi tonggak penting di pengembangan sektor maritim pada Indonesia.
"Kami bangga bahwa IMW 2025 berhasil berubah jadi katalis untuk menciptakan kesempatan baru bagi lapangan usaha maritim kita," ujar Carmelita.
Artikel ini disadur dari Sejalan agenda global, Sekjen IMO apresiasi gelaran IMW 2025