Profil Mpok Alpa, komedian Tanah Air yang digunakan meninggal pada usia 38 tahun

Profil Mpok Alpa, komedian Tanah Air yang mana digunakan meninggal pada usia 38 tahun

Ibukota Indonesia – Bumi hiburan Tanah Air berduka berhadapan dengan kepergian Nina Carolina, yang mana dikenal luas sebagai Mpok Alpa. Komedian berusia 38 tahun itu meninggal bola pada hari terakhir pekan pagi, 15 Agustus 2025, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, kemudian penggemarnya.

Kabar duka ini dikonfirmasi sahabat dekatnya, Raffi Ahmad, melalui siaran dengan segera acara For Your Awal Hari (FYP) di dalam Trans7. Ia menyampaikan rasa kehilangan sekaligus mengenang sosok Mpok Alpa yang digunakan setiap saat mengakibatkan keceriaan pada setiap penampilannya.

Perjuangan dari penyakit

Mpok Alpa telah terjadi lama berjuang berperang melawan penyakit karsinoma yang digunakan ia sembunyikan dari umum selama kurang lebih besar tiga tahun. Keputusannya untuk merahasiakan penyakit yang dimaksud dilandasi keinginan agar pendatang lain bukan merasa kasihan, sekaligus melindungi privasi terkait kondisi kesehatannya.

Menurut sumber, Mpok Alpa bahkan sempat menjalani bermacam penyembuhan ke Malaysia. Langkah ini dijalankan untuk mendapatkan perawatan yang tersebut lebih tinggi intensif, terlebih sejak masa kehamilan anak kembarnya, yang digunakan menyebabkan perjuangannya semakin berat.

Profil lalu awal perjalanan karier sang komedian

Nina Carolina, yang dimaksud lebih banyak dikenal dengan nama panggung Mpok Alpa, lahir ke Ibukota Indonesia pada 12 Maret 1987. Ia berprofesi sebagai komedian, presenter, sekaligus penyanyi dangdut. Sosoknya mulai mencuri perhatian umum pasca sebuah video menyebar pada 2018, menampilkan dirinya curhat ingin diajak ke Alfamart dengan logat Betawi khas yang mana jenaka.

Bakat seni Mpok Alpa telah terlihat sejak kecil. Sejak duduk dalam bangku kelas 6 SD, ia kerap bernyanyi di dalam beraneka acara hajatan, bahkan pernah satu panggung dengan penyanyi legendaris Elvi Sukaesih. Dalam perjalanannya di bola hiburan, ia berhasil memulai pembangunan basis penggemar yang mana menamakan diri dia Carolina Fans Club (CFC).

Selepas viral, Mpok Alpa mulai merambah bola televisi. Ia tampil pada beberapa orang inisiatif populer seperti Opera Van Java serta Pagi-pagi Pasti Happy, menguatkan citranya sebagai komedian yang digunakan menghibur. Sosoknya dikenal memiliki sikap hangat, rendah hati, juga selalu menyimpan profesionalitas pada bekerja.

Rekan sesama artis, mengenang bagaimana Mpok Alpa terus ceria di dalam depan kamera walaupun baru menjalani penyembuhan berat. Bahkan pada waktu syuting ke kedudukan outdoor, ia menahan rasa sakit demi memberikan penampilan terbaik. Keteguhan hati itu bermetamorfosis menjadi bukti kuat karakternya yang digunakan menginspirasi sejumlah orang.

Rekan sejawat menggambarkannya sebagai pribadi yang dimaksud ceria lalu penuh attitude. Raffi Ahmad menyampaikan bahwa Mpok Alpa senantiasa menyimpan hubungan baik dengan semua pemukim senior maupun kategori junior sehingga ia mampu bertahan pada panggung hiburan Indonesia. Kehilangan Mpok Alpa dirasakan sangat mendalam oleh merekan yang dimaksud mengetahuinya.

Mpok Alpa meninggalkan bayi kembar laki-laki, yang dimaksud diberi nama Raffi Ahmad Darmadina juga Raffa Ahmad Darmadina. Penamaan yang dimaksud sebagai bentuk rasa terima kasih terhadap Raffi Ahmad yang tersebut telah lama membantu biaya persalinan kembarannya.

Dengan demikian, kepergian Mpok Alpa meninggalkan duka mendalam bagi bumi hiburan Indonesia. Ia bukanlah cuma menghibur dengan candanya, tetapi juga mengajarkan tentang ketegaran, semangat profesionalisme, lalu rendah hati. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan juga warisannya tetap dikenang dengan penuh kasih.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di dalam web web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Artikel ini disadur dari Profil Mpok Alpa, komedian Indonesia yang meninggal di usia 38 tahun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *