Menteri Kebudayaan catat cagar budaya nasional capai 228 unit

Menteri Kebudayaan catat cagar budaya nasional capai 228 unit

Ibukota Indonesia – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, hingga sekarang pihaknya mencatatkan kekayaan keragaman budaya terdiri dari cagar budaya nasional mencapai sebanyak-banyaknya 228 cagar budaya.

“Berdasarkan data yang dimaksud terdapat ke Kementerian Kebudayaan, kekayaan keragaman budaya kita sebagai cagar budaya yang berperingkat nasional berjumlah 228 cagar budaya, ini sebenarnya masih terpencil dari pencatatan kita yang digunakan begitu sejumlah jumlahnya,” ujar Fadli pada seminar internasional pantun nusantara yang digunakan dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Read More

Ia menambahkan, warisan budaya tak benda yang tersebut telah lama ditetapkan pada level nasional mencapai sekitar 2.213 warisan budaya dan juga 16 warisan budaya yang tersebut telah terjadi inskripsi ke UNESCO. “Yang terakhir itu adalah Reog Ponorogo kemudian secara bersama-sama join nomination untuk kebaya serta juga musik kolintang juga tentu sekadar pantun di dalam tahun 2020,” ungkapnya.

Pihaknya pun berikrar untuk mempertahankan warisan budaya, satu di antaranya warisan budaya tak benda yakni pantun melalui sosialisasi yang digunakan diperkuat dengan menggandeng beragam pihak misalnya asosiasi lalu komunitas sehingga kelestarian pantun dapat terlaksana.

Menurutnya, pantun merupakan cerminan kebijaksanaan lokal yang tersebut sarat akan arahan moral, sehingga hal ini bermetamorfosis menjadi tugas dengan beraneka lapisan rakyat untuk melakukan konfirmasi keberlanjutan.

Dalam bermacam kegiatan yang pada saat ini turut disertasi ekspresi dengan menghadirkan pantun, menurutnya kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran dari sejumlah pihak masalah kekayaan tradisi yang digunakan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2020 lalu.

Sementara agar permanen relevan dengan perkembangan zaman, tradisi lisan ini dapat dilestarikan melalui pemanfaatan teknologi digital. Misalnya pembuatan pantun melalui Kecerdasan Buatan hingga memperkenalkan pantun pada media sosial juga perangkat lunak digital lainnya.

“Karena era digital in menawarkan beraneka platform digital untuk memperkenalkan pantun di generasi muda diantaranya media sosial yang digunakan tidaklah terbatas kita punya media sosial yang dimaksud cukup berbagai pilihannya kemudian ini berubah menjadi hidup sehari-hari,” katanya.

Mempertahankan pantun di bentuk tradisional menurutnya bermetamorfosis menjadi hal yang tersebut penting, namun demikian juga diperlukan mengonversi budaya tradisional secara modern agar ringan disentuh lapisan masyarakat.

Artikel ini disadur dari Menteri Kebudayaan catat cagar budaya nasional capai 228 unit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *