DKI Jakarta – Terdapat insiden mengejutkan dan juga mencuri perhatian yang dimaksud terbentuk pada siaran segera Forum Taraf Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN pada Kuala Lumpur, Malaysia, pada Mingguan (26/10).
Media nasional milik pemerintah Malaysia, Radio Televisyen Negara Malaysia (RTM), secara terbuka menyampaikan permohonan maaf usai komentator-nya salah mengumumkan nama Presiden Republik Indonesia. Dalam tayangan tersebut, sosok Presiden Prabowo Subianto disebut sebagai Presiden Joko Widodo ketika tiba ke posisi acara.
Kekeliruan itu sontak berubah menjadi sorotan publik, khususnya dikarenakan momen yang disebutkan disiarkan secara segera lalu disaksikan oleh beraneka media internasional. Pihak RTM pun segera memberikan klarifikasi resmi serta menyatakan penyesalan berhadapan dengan kesalahan yang mana terjadi, sembari menegaskan komitmen mereka untuk kekal menjaga profesionalisme pada setiap siaran.
Berikut penjelasan lengkap mengenai kronologi juga permohonan maaf RTM ke Indonesia, sebagaimana dihimpun dari bervariasi sumber.
Kronologi kejadian
Insiden salah sebut nama Presiden Republik Negara Indonesia oleh Radio Televisyen Negara Malaysia (RTM) berjalan ketika pembukaan penyambutan resmi para kepala negara di dalam Pusat Konvensyen Kuala Lumpur (KLCC), Hari Minggu (26/10).
Dalam momen tersebut, setiap pemimpin negara dipanggil secara bergiliran oleh pembawa acara serta disambut dengan segera oleh Awal Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Ketika tiba giliran Nusantara sekitar pukul 09.00 waktu setempat, komentator RTM yang dimaksud bertugas di siaran secara langsung justru mengumumkan nama yang tersebut keliru. Dalam tayangan terdengar jelas ucapan, “Yang terhormat Presiden Nusantara Joko Widodo.”
Padahal, masa jabatan Joko Widodo sudah pernah berakhir pada Oktober 2024, sementara Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Presiden ke-8 Indonesia sejak 20 Oktober 2024 lalu genap tahunan menjadi pemimpin pada Oktober 2025.
Meski muncul kekeliruan, Presiden Prabowo kekal menunjukkan sikap tenang. Ia turun dari kendaraan, bersalaman dengan Pertama Menteri Anwar Ibrahim, juga berbincang ringan sebelum melanjutkan langkah ke ruang penghadapan utama.
RTM komunikasikan permohonan maaf resmi terhadap Indonesia
Setelah cuplikan insiden yang dimaksud beredar luas pada media sosial, RTM segera merespons dengan mengeluarkan pernyataan resmi pada Hari Minggu (26/10) melalui akun media sosial resminya.
“Departemen Penyiaran Tanah Melayu menyampaikan permohonan maaf yang tersebut tulus berhadapan dengan kesalahan yang muncul selama siaran secara langsung RTM di rangka KTT Ke-47 ASEAN kemudian pertandingan terkait yang dimaksud diadakan pada Pusat Konvensi Kuala Lumpur (KLCC),” tulis pihak RTM di keterang resminya.
Dalam pernyataan tersebut, RTM juga mengakui adanya kekeliruan penyebutan nama di siaran langsung.
“Berdasarkan investigasi internal, terdapat kesalahan dari komentator siaran yang tersebut menyampaikan Presiden Nusantara sebagai Joko Widodo, padahal Presiden Nusantara pada waktu ini adalah Prabowo Subianto,” lanjut pernyataan tersebut.
Selain itu, RTM menekankan bahwa dia sudah pernah mengambil langkah tegas terhadap komentator yang melakukan kesalahan kemudian berikrar menguatkan sistem pengawasan internal agar kejadian sama tidak ada terulang.
"RTM memandang hal ini dengan kritis serta sudah mengambil tindakan yang mana sesuai. RTM dengan ini menyampaikan permohonan maaf terhadap Presiden juga pemerintahan Republik Indonesia, dan juga untuk semua pihak yang tersebut terdampak oleh kesalahan ini," tegas pernyataan RTM.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di website web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.
Artikel ini disadur dari Kronologi RTM Malaysia salah sebut nama Prabowo di KTT ke-47 ASEAN