DKI Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan membentuk klinik produktivitas ke 15 balai pelatihan vokasi pada 2026 untuk mendampingi peningkatan produktivitas perusahaan skala menengah.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memaparkan klinik produktivitas disiapkan sebagai langkah intervensi peningkatan produktivitas di dalam level perusahaan melalui pendekatan bottom-up.
“Kami mulai tahun depan, dengan klinik produktivitas dalam balai-balai kami dengan fokus awal pada perusahaan skala menengah,” kata Yassierli usai Indonesia Productivity Summit 2025 pada Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan model klinik produktivitas dirancang menyerupai layanan klinik kesehatan, dengan instruktur, prosedur operasional standar, juga pencatatan kinerja sebelum serta sesudah intervensi.
Yassierli mengumumkan pengoperasian klinik itu akan dimulai secara bertahap, dengan sasaran awal perusahaan skala menengah lalu target awal pendampingan yang dimulai dari skala terbatas.
Kementerian Ketenagakerjaan ketika ini mempunyai 42 balai pelatihan vokasi di bervariasi daerah, sementara penguatan fungsi klinik produktivitas akan dibangun secara bertahap pada 2026.
Lebih lanjut ia mengemukakan acara yang disebutkan didukung koordinasi lintas kementerian satu di antaranya Kementerian Perindustrian, juga rencana penyiapan proyek percontohan.
Direktur Jenderal Pembinaan Latihan Vokasi dan juga Produktivitas Kemnaker Darmawansyah mengatakan Indonesia Productivity Summit 2025 dihadiri oleh tambahan dari 700 partisipan dari unsur pemerintah, industri, akademisi, lembaga internasional, penduduk umum, lalu media, baik luring maupun daring.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence pada laman web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.
Artikel ini disadur dari Kemnaker akan bentuk klinik produktivitas di 15 balai vokasi pada 2026