Bogota, Kolombia – Operasi besar-besaran berperang melawan peredaran narkoba di dalam Rio de Janeiro, Brasil, menewaskan sedikitnya 60 orang, satu di antaranya empat polisi lalu dituduh kejahatan, kata Pengurus Claudio Castro, Selasa (28/10).
Sebanyak 2.500 polisi dikerahkan untuk operasi tersebut, yang bertujuan untuk "memerangi perluasan wilayah" geng kriminal Comando Vermelho (Komando Merah).
Castro memaparkan aparat keamanan menghadapi perlawanan berat, di antaranya tembakan dan juga granat yang dimaksud diperkenalkan dari drone.
Hingga Selasa, operasi itu berujung pada penangkapan sedikitnya 81 pendatang kemudian penyitaan 42 senapan. Aparat menggerakkan dengan 32 kendaraan lapis baja ke kompleks Alemao lalu da Penha di dalam utara kota, Selasa dini hari.
Gubernur Castro, sekutu kebijakan pemerintah mantan presiden Jair Bolsonaro, mengumumkan polisi juga menyita "sejumlah besar narkoba" selama operasi.
"Meski diserang, aparat kekal bertahan berjuang melawan kejahatan. Sebesar inilah tantangan yang mana kita hadapi," kata Castro. "Ini tidak kejahatan biasa, tapi narko-terorisme."
Ia memohonkan warga untuk permanen tinggal pada rumah selama operasi berlangsung.
Sementara itu, parlemen Rio de Janeiro menyebutkan lebih lanjut dari 200.000 warga terdampak akibat penutupan sekolah, pengalihan rute bus, serta penangguhan layanan kesehatan.
Castro juga membagikan video pada wadah X yang tersebut menunjukkan sebuah drone meluncurkan proyektil.
"Begitulah para kriminal menyambut polisi Rio de Janeiro: dengan bom dari drone," katanya.
Ia mendaku operasi yang dimaksud "lebih besar dari yang mana dilaksanakan pada 2010," saat polisi serta militer merebut kembali kendali wilayah yang mirip setelahnya sekitar 30 penduduk tewas pada bentrokan.
Operasi pada Selasa itu berjalan walaupun Presiden Luis Inacio Lula menolak usulan IS (komunitas intelijen AS) pada Mei sesudah itu agar pemerintahnya menyatakan Comando Vermelho sebagai organisasi teroris.
Pemerintah Brasil menyimpulkan kelompok yang disebutkan tak memenuhi kriteria teroris menurut hukum nasional.
Sumber: Anadolu
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di dalam platform web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.
Artikel ini disadur dari Brasil gelar operasi besar-besaran anti-narkoba, 60 orang tewas