Fajar Alfian suka karpet biru Istora akibat jiwa Bobotoh

Fajar Alfian suka karpet biru Istora akibat jiwa Bobotoh

DKI Jakarta – Pebulu tangkis ganda putra Nusantara Fajar Alfian mengaku senang dengan atmosfer baru Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, yang mana pada saat ini menggunakan karpet biru di kompetisi BWF World Tour Super 1000 Tanah Air Open 2025.

Bagi Fajar, warna biru tidak sekadar pembaharuan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai orang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.

Read More

“Suasana Istora jadi beda banget. Karpet biru ini bisa jadi bermetamorfosis menjadi ciri khas seperti All England (warna abu). Saya pribadi suka warna biru dikarenakan saya Bobotoh,” ujar Fajar pasca meraih kemenangan sama-sama pasangannya Muhammad Rian Ardianto di dalam sesi pertama, Rabu.

Fajar/Rian melaju ke fase 16 besar pasca mengalahkan ganda Denmark Daniel Lundgaard/Mads Vestergaard dua gim secara langsung 21-10, 21-19 di laga berdurasi 35 menit.

Menurut Rian, kemenangan ini diraih berkat kesiapan strategi sejak awal pertandingan, meskipun ia mengakui permainan sempat turun pada gim kedua.

“Kami bersyukur hari ini bisa jadi bermain lancar juga tanpa cedera. Dari awal sudah ada berdiskusi dengan pelatih, juga alhamdulillah start-nya cukup baik. Tapi dalam gim kedua pada waktu kejar-kejaran, lawan bermain sangat baik. Kami harus evaluasi supaya lebih tinggi safe, tiada simpel mati sendiri, serta terus fokus pada poin-poin krusial,” kata Rian.

Fajar menambahkan, perbedaan arah angin di dalam lapangan juga berubah menjadi tantangan tersendiri, khususnya pada waktu menjalani gim kedua.

“Memang kami sedikit menang angin, jadi beberapa drive tadi sempat ragu-ragu oleh sebab itu takut out. Lawan juga mengubah pola main jadi lebih banyak aman, dan juga itu bikin kami sedikit kagok. Tapi alhamdulillah sanggup kami atasi dalam poin-poin akhir,” ujar Fajar.

Kemenangan dua gim segera ini sekaligus menghemat tenaga Fajar/Rian untuk menghadapi babak-babak selanjutnya. Rian menegaskan merek terus belajar dari penampilan sebelumnya, khususnya perihal pentingnya mengamankan gim pertama.

“Banyak pertandingan awal tahun ini kami kalah ke gim pertama. Itu jadi unsur evaluasi kami supaya ke depan mampu dengan segera siap sejak awal,” kata Rian.

Secara mental, Fajar mengatakan kunci permainan adalah permanen melindungi ketenangan kemudian menikmati pertandingan.

“Semua pasti ingin menang, tapi jangan sampai terlalu terburu-buru. Kami harus tetap enjoy dan juga main maksimal dalam setiap pertandingan,” ujarnya.

Selanjutnya, Fajar/Rian mengawaitu pemenang antara Hiroki Midorikawa/Kyohei Yamashita jika Negeri Sakura menghadapi Chen Bo Yang/Liu Yi dari China.

Artikel ini disadur dari Fajar Alfian suka karpet biru Istora karena jiwa Bobotoh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *