DKI Jakarta – Kepolisian menyatakan bahwa hingga pada waktu ini bukan ada korelasi antara kebakaran Ruko Terra Drone dengan penghilangan data terkait bencana alam ke Sumatera.
"Sampai dengan pada waktu ini tak ada korelasi atau indikasinya (kebakaran Ruko Terra Drone) terkait sabotase," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Ibukota Pusat AKBP Roby Heri Saputra.
Hal itu disampaikannya ke Jakarta, Jumat, di mana dimintai tanggapan terkait informasi lalu narasi yang mana beredar ke bola maya bahwa kebakaran Ruko Terra Drone merupakan bentuk kesengajaan atau sabotase.
Roby mengungkapkan bahwa pemeriksaan yang tersebut direalisasikan oleh penyidik berdasarkan fakta yang berjalan di lapangan. Yaitu adanya individu yang terjebak jiwa pada kejadian kebakaran tersebut.
Ia mengaku mendengar informasi adanya hubungan kebakaran Ruko serta bencana alam yang dimaksud berdasarkan perkiraan dalam bumi maya.
"Tapi di di lokasi ini saya tegaskan bahwa kami melakukan pemeriksaan, penyelidikan juga penyidikan itu berdasarkan fakta," ujarnya.
Kapolres Metro DKI Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, hingga pada waktu ini penyidik yang mana sedang menyelidiki tindakan hukum bencana alam di Sumatera belum mengomunikasikan terkait isu yang digunakan beredar.
"Kalau memang sebenarnya ada, pasti penyidik yang tersebut sedang melakukan kegiatan penyidikan bencana alam dalam Sumatera akan berbicara dengan kami. Namun sejauh ini tak ada permintaan dan juga sebagainya dari pasukan penyidik bencana alam pada Sumatera," katanya.
Sebelumnya, Susatyo mengatakan, asal-mula kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone pada DKI Jakarta Pusat yang mana menewaskan 22 pendatang pada Selasa (9/12) diduga akibat adanya akumulator drone yang mana jatuh lalu menyebabkan percikan api.
"Kami memeriksa dua saksi kunci yang dimaksud meninjau dengan segera bagaimana langkah-langkah terjadinya kebakaran," katanya.
Menurut dia, dari keterang saksi kunci yang disebutkan didapati bahwa kebakaran yang menyebabkan 22 pendatang meninggal bola itu disebabkan adanya elemen penyimpan daya drone yang mana terjatuh.
Baterai pesawat nirawak (drone) yang digunakan jatuh itu berukuran 30.000 mAh dan juga ditumpuk pada empat susun. Setelah terjungkal kemudian akumulator yang dimaksud mengeluarkan percikan api.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence pada website web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.
Artikel ini disadur dari Tidak ada korelasi kebakaran Terra Drone dengan bencana Sumatera