Hari Jadi Bogor: Menyingkap Sejarah di Balik Kota Hujan
Kabar.biz.id – Setiap tanggal 3 Juni, warga Bogor punya hajat besar: merayakan Hari Jadi Bogor (HJB)! Tapi, di balik kemeriahan perayaan ini, tersimpan sejarah panjang yang jadi asal mula hari istimewa bagi Kota Hujan ini. Bukan sekadar tanggal, tapi ada kisah masa lalu yang menarik untuk diulik.
Asal-usul Nama “Bogor”: Bukan Sekadar Kata Biasa
Pernah bertanya-tanya kenapa kota ini dinamakan “Bogor”? Ada banyak versi cerita yang beredar, lho!
-
Dari “Buitenzorg”: Beberapa pendapat menyebutkan kalau nama Bogor itu asalnya dari kata “Buitenzorg”. Ini adalah nama resmi yang diberikan oleh pejabat Belanda saat masa penjajahan dulu. “Buitenzorg” sendiri berarti “tanpa kekhawatiran” atau “bebas dari rasa cemas”, mungkin karena keindahan alamnya yang menenangkan.
-
Kisah “Bahai” atau Sapi: Ada juga yang mengaitkan nama Bogor dengan kata “Bahai”, yang artinya sapi. Kenapa sapi? Karena di Kebun Raya Bogor, ada patung sapi yang cukup terkenal. Jadi, mungkin saja keberadaan patung ini jadi inspirasi penamaan.
-
Asal Kata “Bokor”: Pendapat lain menyebutkan bahwa “Bogor” berasal dari kata “Bokor”. Istilah ini merujuk pada tunggul pohon enau atau kawung. Mengingat Bogor yang kaya akan flora, kemungkinan ini cukup masuk akal, ya.
-
“Hoofd Van de Negorij Bogor”: Nah, ada juga kisah lama yang mencatat istilah nama Bogor berasal dari “Hoofd Van de Negorij Bogor”. Kalau diterjemahkan, ini berarti “Kepala Kampung Bogor”. “Kepala kampung” ini konon merujuk pada kawasan yang sekarang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor. Taman bersejarah ini sendiri mulai dibangun oleh C.G.K. Reinwardt sejak tahun 1817.
Jadi, bisa dibilang nama “Bogor” itu punya banyak jejak sejarah dan makna yang berbeda-beda. Ini menunjukkan betapa kayanya warisan budaya dan alam di kota yang selalu identik dengan hujan ini.
Hari Jadi Bogor: Menyingkap Sejarah di Balik Tanggal 3 Juni
Jadi, kenapa sih tanggal 3 Juni itu istimewa banget buat Bogor? Ternyata, Hari Jadi Bogor (HJB) ini punya akar sejarah yang sangat dalam, lho! Lebih dari lima abad yang lalu, tepatnya pada 3 Juni 1482, sebuah peristiwa penting terjadi. Ini adalah momen upacara Kuwedabhakti, yaitu pelantikan sakral yang menandai penobatan Sri Baduga Maharaja sebagai raja Kerajaan Pajajaran.
Makna Upacara Kuwedabhakti: Simbol Persatuan dan Kepemimpinan
Upacara Kuwedabhakti ini bukan cuma sekadar pelantikan biasa. Upacara ini jadi simbol kebersamaan dan pengakuan terhadap kepemimpinan. Ini juga merupakan awal mula terbentuknya tatanan kerajaan di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Bogor. Bisa dibilang, di sinilah fondasi awal Bogor sebagai pusat pemerintahan mulai diletakkan.
Sri Baduga Maharaja: Raja Pembawa Kejayaan Pajajaran
Sri Baduga Maharaja adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah. Selama 39 tahun masa kekuasaannya (dari 1482 sampai 1521), beliau membawa Kerajaan Pajajaran ke era kejayaan. Di bawah kepemimpinannya, pusat kerajaan di Pajajaran berkembang pesat dan mencapai puncak keemasannya.
Tak heran kalau Raja Sunda terakhir ini dikenal sebagai salah satu penguasa paling berpengaruh dalam sejarah Kerajaan Sunda. Beliau bukan hanya seorang raja, tapi juga pembangun peradaban yang meninggalkan jejak besar bagi wilayah Bogor dan sekitarnya.
Berpacu dari sejarah tersebut, pada tahun 1972, pemerintah pusat melalui sidang pleno DPRD Wilayah Daerah Level II Bogor pada tanggal 26 Mei, menetapkan 3 Juni sebagai Hari Jadi Bogor secara resmi dan juga dirayakan setiap tahunnya.
Setiap tahun, perayaan HJB kerap dijalankan acara yang melibatkan ribuan warga Bogor, diantaranya seperti upacara peringatan, bazar kuliner, arak-arakan jampana, hingga festival nusantara tradisional lalu modern.
Sebagaimana acara perayaan bertujuan untuk meningkatkan rasa persatuan, kolaborasi, kebersamaan antar warga, sekaligus event nostalgia sejarah Bogor.
Setiap tahunnya, HJB miliki tema khusus. Pada tahun 2025, tema Hari Jadi Bogor ke-543 untuk Daerah Perkotaan Bogor adalah “Raksa Jagaditha”, yang tersebut memiliki arti keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama.
Sementara, tema Hari Jadi Bogor untuk Daerah Bogor mengusung “Sacangreud Pageuh, Sagolek Pangkek, Ngarojong Pangwangunan”.
Tema ini berasal dari salah satu peribahasa Sunda, yang dimaksud artinya segala sesuatu mesti diawali dengan niat yang kuat dan juga dilanjutkan dengan bisnis yang digunakan tekun. Di mana juga mengandung makna tentang rasa tekad, semangat kebersamaan, dan juga gotong royong pada menggalang pembangunan.
Artikel ini disadur dari Sejarah Hari Jadi Bogor yang diperingati pada 3 Juni