DKI Jakarta – Nama Ade Armando belakangan ini kembali bermetamorfosis menjadi perbincangan hangat di dalam media sosial. Perhatian masyarakat tertuju pada politisi PSI yang disebutkan setelahnya dirinya resmi menduduki sikap komisaris ke PT PLN Nusantara Power (PLN NP), salah satu anak bidang usaha dari perusahaan milik negara, PT PLN.
Penunjukan Ade Armando ke sikap yang dimaksud segera menyebabkan beragam reaksi. Riwayat karir juga kiprah Ade pun mulai dikupas publik, yang penasaran dengan latar belakangnya.
Diketahui, sebelum terjun ke bumi politik, Ade Armando sempat berkarir sebagai jurnalis serta juga pernah mengajar sebagai dosen di dalam salah satu perguruan membesar ternama pada Indonesia.
Lalu, siapa sebenarnya sosok Ade Armando? Berikut ulasan singkat mengenai profilnya, yang mana telah terjadi dihimpun dari bermacam sumber.
Profil Ade Armando
Saat ini, Ade Armando dikenal sebagai salah satu kader Partai Solidaritas Nusantara (PSI). Sebelumnya, ia pernah berkarir di dalam globus akademis sebagai pengajar di Fakultas Keilmuan Sosial lalu Bidang Studi Politik (FISIP) Universitas Negara Indonesia (UI).
Pria kelahiran Jakarta, 24 September 1961 ini, juga cukup dikenal ke ranah media sosial berkat pandangan-pandangannya yang digunakan kerap menuai perhatian.
Dari sisi pendidikan, Ade meraih gelar kejuaraan sarjana dari Universitas Negara Indonesia pada 1988, melanjutkan studi magister dalam Florida State University, Amerika Serikat, juga menuntaskan acara doktoral-nya pada Universitas Nusantara pada 2006.
Perjalanan karir Ade ke bidang media dimulai sejak era 1980-an. Ia pernah bergabung dengan tim redaksi Jurnal Prisma, kemudian menjadi redaktur pada Lembaga Penelitian, Pendidikan lalu Penerangan Kondisi Keuangan lalu Sosial (LP3ES), dan juga sempat menjabat redaktur dalam harian Republika.
Selain itu, Ade juga pernah menempati kedudukan Manajer Studi Industri Media di dalam Taylor Nelson Sofres, sebuah perusahaan riset pemasaran, serta Direktur di Media Watch dan juga Consumer Center.
Di lingkungan kampus, ia pernah menjadi pemimpin Rencana Studi S-1 Keilmuan Komunikasi FISIP UI pada periode 2001 hingga 2003. Tak hanya saja itu, Ade Armando juga terlibat pada penyusunan beberapa jumlah regulasi penting.
Ia pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Negara Indonesia (KPI) periode 2004–2007, dan juga mengambil bagian membantu merumuskan Rancangan Undang-Undang Penyiaran dan juga RUU Pornografi.
Pada kisaran 2022 dan juga 2023, Ade Armando memutuskan mengakhiri karir-nya sebagai dosen di dalam UI dan juga memilih terjun lebih besar penting ke planet kebijakan pemerintah dengan bergabung ke PSI. Keputusan ini berubah menjadi titik balik di perjalanan karir-nya. Di PSI, Ade berpartisipasi sebagai juru bicara partai serta kerap hadir pada bermacam forum umum maupun media.
Ia bahkan sempat progresif sebagai calon legislatif DPR RI dari tempat pemilihan DKI Ibukota II pada pemilihan raya 2024, meskipun belum berhasil meraih kursi pada parlemen.
Ade Armando juga dikenal sebagai salah satu pendukung Presiden Joko Widodo. Ia kerap menyuarakan pandangan yang tersebut selaras dengan kebijakan pemerintah.
Kehadirannya di dalam PSI diharapkan mampu mengakibatkan angin segar, khususnya pada menguatkan daya tarik partai yang disebutkan di kalangan generasi muda juga komunitas intelektual. Ia berpartisipasi terlibat di bermacam kegiatan partai kemudian berubah menjadi salah satu figur yang mana kerap tampil dalam hadapan masyarakat mengakibatkan pengumuman PSI.
Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris pada anak perusahaan PLN pun disebut sebagai bagian dari langkah penyegaran di jajaran badan komisaris perusahaan tersebut.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan dalam web web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.
Artikel ini disadur dari Profil Ade Armando, Komisaris baru PLN Nusantara Power