Jakarta – Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengajukan permohonan agar penyampaian pendapat melalui demo bukan dikerjakan dengan menghancurkan infrastruktur umum. Hal ini merespons demo yang mana terbentuk beberapa waktu kemudian ke depan Gedung DPR RI, Hari Senin (25/8/2025).
Demo itu berlangsung panas hingga waktu malam hari, itu mengakibatkan berunjuk rasa berhadapan dengan kenaikan tunjangan DPR RI hingga pemborosan anggaran. Adapun beberapa masa juga menyampaikan isu seperti hentikan penulisan sejarah, hingga penolakan Rancangan Kita Hukum Undang-Undang Anti Pemerasan.
“Gini, kebebasan berpendapat tidaklah pernah dilarang, penduduk ingin menunjukkan aspirasinya dijamin oleh oleh undang-undang, tetapi merobohkan (fasilitas umum) tidak ada dijamin oleh undang-undang. Itu berbeda dengan penyampaian pendapat, kalau misalnya, menghancurkan sesuatu itu tidak itu yang dimaksud di kebebasan berpendapat dan juga menyampaikan aspirasi,” kata Hasan Nasbi pada Kantornya, Selasa (26/8/2025).
Hasan menjelaskan bahwa demo sebaikannya direalisasikan dengan tertib lalu bukan mengacaukan prasarana umum. Dengan unjuk rasa tanpa merusak, menurutnya aspirasi masyarakat pun sudah ada didengar.
“Aspirasinya saya yakin sudah ada sampai ke pihak yang ingin didengar saya yakin telah sampai. Jadi kalau pemerintah mengawasi demonstrasi itu sebagai usaha menyampaikan aspirasi tetapi jangan sampai merusak, jangan mengganggu ketertiban, jangan merugikan kepentingan pendatang lain,” kata Hasan.
Adapun, rencananya, puluhan ribu buruh dari berubah-ubah wilayah pada Tanah Air akan menyelenggarakan aksi serentak besok, Kamis (28/8/2025). Aksi nasional ini diprakarsai oleh Partai Buruh, Koalisi Serikat Pekerja, satu di antaranya di dalamnya Konfederasi Serikat Pekerja Negara Indonesia (KSPI).
Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal, di dalam Jakarta, aksi akan dipusatkan di depan DPR RI atau Istana Kepresidenan. Tidak kurang dari 10 ribu buruh dari Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, dan juga DKI Ibukota akan menggerakkan menuju pusat ibu kota.
Aksi mirip juga akan diselenggarakan secara serentak ke beragam provinsi juga kota bidang besar, antara lain: Serang – Banten, Bandung – Jawa Barat, Semarang – Jawa Tengah, Surabaya – Jawa Timur, Medan – Sumatera Utara, Banda Aceh – Aceh, Batam – Kepulauan Riau, Bandar Lampung – Lampung, Banjarmasin – Kalimantan Selatan, Pontianak – Kalimantan Barat, Samarinda-Kalimantan Timur, Makassar – Sulawesi Selatan, Gorontalo, serta berubah-ubah tempat lain.
Gerakan ini diberi nama HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) dan juga akan diwujudkan secara damai.
(emy/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seskab Teddy Bantah Kepala PCO Hasan Nasbi Mundur: Wah Isu Dari Mana?
Artikel ini disadur dari PCO Buka Suara Soal Demo: Tertib dan Tidak Rusak Fasilitas Umum