Mentan Amran kurban 62 ekor sapi ketika Idul Adha 2025

Mentan Amran kurban 62 ekor sapi ketika Idul Adha 2025

Ibukota – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaksanakan kurban dengan memotong sejumlah 62 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah untuk sebagian tempat ke Indonesia.

Read More

Mentan mengatakan, daging hewan kurban yang disebutkan akan disalurkan terhadap komunitas yang digunakan membutuhkan, diantaranya anak yatim, fakir miskin, juga kelompok rentan lainnya.

“Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang tersebut ke Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, kemudian lainnya. Ini adalah untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang dimaksud membutuhkan,” kata Mentan sebagaimana informasi pada Jakarta, Jumat.

Mentan menyimpulkan kesempatan Idul Adha bukanlah cuma tradisi tahunan, melainkan bentuk empati mendalam yang bertambah dari pengalaman hidup pada kesulitan lalu keinginan kuat untuk membantu sesama.

Baginya semangat berbagi pada Hari Raya Kurban berubah jadi bagian dari komitmen Kementerian Pertanian untuk terus hadir di berada dalam masyarakat, khususnya mereka itu yang digunakan membutuhkan, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kondisi sosial ekonomi.

Ia menuturkan pengalaman hidup di kesusahan membentuk dorongan kuat untuk terus memberi serta mengingatkan pentingnya berbagi, khususnya untuk saudara-saudara yang dimaksud kurang mampu agar terus merasa diperhatikan lalu dihargai.

"Kami pernah merasakan apa yang dimaksud dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu terus-menerus mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita,” ujarnya.

Selain menyalurkan kurban, Mentan juga menegaskan komitmennya pada melindungi petani serta menjaga ketersediaan pangan nasional.

Ia mengungkapkan adanya upaya manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu yang digunakan pada saat ini berada dalam ditindak oleh Satgas Pangan. Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan, pihaknya meminta-minta jangan mempermainkan nasib petani dan juga konsumen.

"Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang digunakan mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokan. Ternyata setelahnya diperiksa, itu benar,” jelas Amran.

Oknum yang terlibat di upaya manipulasi data stok pangan memang benar sudah pernah menyampaikan permintaan maaf namun langkah-langkah hukum terhadap perkara yang disebutkan akan permanen dilanjutkan sesuai ketentuan yang mana berlaku.

Ia menekankan tindakan tegas harus diambil dikarenakan jikalau manipulasi ini dibiarkan, bisa jadi berdampak pada langkah impor yang mana merugikan petani juga mengurangi kekuatan semangat merekan untuk terus berproduksi di mempertahankan ketahanan pangan nasional.

"Saya tiada akan biarkan pihak-pihak yang tersebut melemah petani,” tegasnya.

Mentan Amran juga menyampaikan dalam bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah terus memberi perhatian dan juga kemudahan bagi sektor pertanian, diantaranya melalui bantuan pupuk serta kebijakan harga jual yang digunakan menguntungkan petani.

“Bapak Presiden sudah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi nilai yang digunakan baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani," tutur Mentan.

"Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150 sampai 160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” tambah Mentan.

Artikel ini disadur dari Mentan Amran kurban 62 ekor sapi saat Idul Adha 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *