Ibukota – Menteri Koordinator Lingkup Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan, pemerintah tiada lagi memberlakukan batasan kuota impor sapi hidup guna menjamin ketersediaan pasokan daging hingga susu juga menguatkan ketahanan pangan nasional.
Zulhas mengatakan, pengimpor bisa saja melakukan impor sapi hidup tanpa batasan untuk bermacam tujuan, mulai dari penggemukan, pemotongan, hingga produksi susu guna memperkuat lapangan usaha peternakan serta keinginan konsumsi masyarakat.
"Ya sekarang kan kita menyingkap lebar. Impor sapi yang mana hidup, impor sapi yang dimaksud hidup baik untuk potong, penggemukan maupun untuk susu. Sekarang kan bebas, kita bebaskan," kata Zulhas ditemui di dalam sela mengunjungi peringatan tegas Hari Susu Nusantara 2025 di Jakarta, Minggu.
Kebijakan tanpa kuota ini juga memberi potensi bagi sektor pengolahan susu nasional untuk meningkatkan jumlah produksi serta kualitas pasokan, sekaligus menguatkan rantai pasok dari hulu ke hilir.
"Nggak ada kuota-kuota lagi, nggak ada. Jadi sapi hidup, apakah untuk digemukkan, apakah untuk susu. Sekarang nggak ada kuota, bebas, bebas," tambah Zulhas.
Meski demikian, ia tak membeberkan rincian teknis penyelenggaraan kebijakan yang dimaksud serta segera meninggalkan area usai menjawab pertanyaan awak media.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, Negara Indonesia akan mengimpor 2 jt sapi hidup hingga lima tahun ke depan atau sampai 2029. Impor itu bertujuan untuk memenuhi keinginan susu juga daging pada pada negeri.
"Kita target 5 tahun ini untuk susu 1,2 jt (sapi), kemudian untuk daging 800 ribu lebih. Jadi totalnya 2 jt selama 5 tahun," kata Sudaryono di Jakarta, hari terakhir pekan (31/1).
Sudaryono mengatakan, untuk tahun ini Tanah Air berusaha mencapai untuk mengimpor sebanyak 250 ribu sapi untuk permintaan susu kemudian daging.
Artikel ini disadur dari Menko Zulhas sebut tak ada lagi batasan kuota impor sapi hidup