Konsultan: Kawasan lapangan usaha pada Jabodetabek diminati pemodal Eropa

Konsultan: Kawasan lapangan perniagaan pada Jabodetabek diminati pemodal Eropa

DKI Jakarta – Konsultan properti Cushman & Wakefield mengungkapkan pemodal Eropa mulai meminati lalu mempelajari kawasan-kawasan lapangan usaha di dalam Jabodetabek mendekati ratifikasi Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU‑CEPA) pada tahun 2026.

"Memang selama kita melakukan survei, ada beberapa pemodal dari Eropa yang mana juga sudah ada mulai tertarik kemudian mempelajari pangsa kawasan sektor di Jabodetabek," ujar Direktur Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo pada konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Adapun, tambahnya, sektor-sektor yang digunakan kemungkinan masuk di kawasan bidang di Jabodetabek yang disebutkan berkaitan dengan tekstil, pertambangan, teknologi, kemudian industri.

"Dan sepengetahuan kami, sektor-sektor yang digunakan diuntungkan itu adalah yang berkaitan dengan tekstil, kemudian pertambangan, teknologi, juga juga mesin industri. Jadi kira-kira kemungkinan besar itu sektor-sektor yang dimaksud akan masuk ke kawasan sektor kita," katanya.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso berusaha mencapai ratifikasi perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dapat selesai pada tahun 2026.

Dirinya menambahkan, pada waktu ini IEU-CEPA di serangkaian penyusunan dokumen hukum (legal drafting) dan juga sedang diterjemahkan ke berubah-ubah bahasa.

"Januari kalau telah bisa jadi tanda tangan, kemudian kita ratifikasi ke DPR, mudah-mudahan pertengahan tahun depan selesai," kata Budi Santoso.

Dia menyatakan bagaimana sekarang pelaku bidang usaha dapat mengisi pangsa Uni Eropa ke depannya.

Sementara itu Kementerian Koordinator (Kemenko) Lingkup Perekonomian menyatakan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) bermetamorfosis menjadi modal untuk mewujudkan kegiatan ekonomi RI berkembang delapan persen pada 2029.

Deputi Area Kesepahaman Pengelolaan serta Penguraian Usaha BUMN Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, kesepakatan yang dimaksud membuka akses bursa yang dimaksud tambahan luas bagi komoditas Nusantara di dalam kawasan Uni Eropa, yang juga memberikan beberapa jumlah manfaat, seperti penurunan tarif untuk sebagian besar pos tarif Indonesia ke Eropa.

Kemudian kesepakatan itu juga bermanfaat di peningkatan nilai dunia usaha nasional, juga kemudahan tahapan visa melalui kebijakan fast-track.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI ke laman web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Artikel ini disadur dari Konsultan: Kawasan industri di Jabodetabek diminati investor Eropa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *