8 klub sepak bola luar negeri yang mana dimiliki entrepreneur Tanah Air

8 klub sepak bola luar negeri yang tersebut mana dimiliki entrepreneur Tanah Air

DKI Jakarta – Sepak bola tak cuma berubah menjadi olahraga yang dimaksud digemari komunitas Indonesia, tetapi juga ladang usaha yang tersebut menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian pelaku bisnis Tanah Air mulai memperluas portofolio investasinya dengan mengakuisisi klub-klub sepak bola di luar negeri.

Tak sedikit dari merek yang tersebut berhasil menyebabkan klub-klub yang dimaksud bangkit dan juga semakin dikenal, khususnya di kalangan pencinta sepak bola Indonesia. Berikut adalah delapan tim sepak bola luar negeri yang mana pada waktu ini dimiliki oleh khalayak Indonesia, dirangkum dari sebagian sumber:

Read More

1. Oxford United (Inggris)

Oxford United resmi diakuisisi oleh Menteri BUMN Erick Thohir kemudian entrepreneur Anindya Bakrie pada tahun 2021. Sejak itu, performa klub yang digunakan bermarkas ke The Kassam Stadium terus menunjukkan peningkatan. Pada musim 2023/2024, Oxford United sukses pemasaran ke Championship, kasta kedua Kompetisi Inggris. Popularitas klub ini dalam Nusantara turut meningkat pasca merekrut pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan.

2. Lecce (Italia)

Pada tahun 2022, direktur utama Emtek Group Alvin Sariatmadja membeli 10 persen saham klub Serie A, Lecce, melalui gabungan sama-sama bankir Boris Collardi kemudian pelaku bisnis Pascal Picci. Lecce tampil konsistensi di Serie A, meskipun belum bersaing untuk gelar kejuaraan juara. Pada musim 2023/2024, Lecce finis di dalam kedudukan ke-14 klasemen akhir.

3. FCV Dender (Belgia)

Klub jika Belgia ini dimiliki oleh Sihar Sitorus sejak 2018. FCV Dender sempat bermain dalam kasta ketiga, namun sekarang ini sudah pernah naik ke Belgian First Division A (kasta tertinggi). Popularitas klub ini di dalam kalangan fans Indonesia meningkat pasca merekrut Ragnar Oratmangoen, pemain keturunan Tanah Air yang menguatkan Tim Garuda.

4. Como 1907 (Italia)

Dimiliki oleh duo konglomerat Indonesia, Michael Bambang Hartono lalu Robert Budi Hartono, Como 1907 diambil alih oleh Grup Djarum melalui anak perusahaannya pada 2019. Penyertaan Modal ini direalisasikan untuk menyelamatkan Como dari kebangkrutan yang dia alami pada 2016. Di bawah kepemilikan baru, Como tampil atraktif kemudian sempat menggaet bek selama Prancis, Raphael Varane, dan juga menunjuk mantan pemain Arsenal kemudian Barcelona, Cesc Fabregas, sebagai instruktur kepala.

5. Tranmere Rovers (Inggris)

Klub yang dimaksud sekarang ini berlaga di dalam League Two (kasta keempat Kejuaraan Inggris) ini dimiliki oleh Santini Group milik keluarga Wanandi sejak 2019. Meski belum mempunyai pemain Indonesia, Tranmere Rovers sudah pernah bekerja sebanding dengan produsen apparel lokal, Mills, sebagai penyedia jersey resmi.

6. Brisbane Roar (Australia)

Brisbane Roar yang bermain pada A-League sepenuhnya dimiliki oleh Bakrie Group sejak 2012. Klub ini menjadi salah satu pintu masuk pemain Nusantara ke sepak bola Australia. Rafael Struick adalah pemain Timnas terbaru yang bergabung dengan klub ini. Sebelumnya, nama-nama seperti Yandi Sofyan juga Sergio van Dijk juga pernah menguatkan The Roar.

7. Polillas Ceuta (Spanyol)

Klub divisi keempat Spanyol ini dimiliki oleh Batavia Sports Group sejak 2020. BSG mempunyai afiliasi kuat dengan SSB ternama dalam Indonesia, ASIOP. Meski berada di dalam level bawah kompetisi Spanyol, Polillas Ceuta kerap berubah menjadi jembatan bagi pemain muda Indonesi untuk mencicipi atmosfer sepak bola Eropa.

8. Estrela da Amadora (Portugal)

Klub ini bermain di dalam Kompetisi Portugal, kasta tertinggi pada negara tersebut. Estrela da Amadora merupakan salah satu klub yang digunakan sahamnya dimiliki oleh perusahaan dengan syarat Indonesia, Pakuan Football Enterprise. Klub ini sukses iklan ke liga utama pada musim 2022/2023 kemudian terus mengalami perkembangan dengan sokongan dana pemodal asing, salah satunya dari Indonesia.

Keterlibatan para entrepreneur Indonesia pada kepemilikan klub-klub luar negeri membuktikan bahwa sepak bola tidak sekadar olahraga, tetapi juga kesempatan penanaman modal global. Selain memperkenalkan nama Negara Indonesia ke pentas internasional, dia juga turut membuka jalan bagi para pemain muda Tanah Air untuk meniti karier dalam luar negeri.

Artikel ini disadur dari 8 klub sepak bola luar negeri yang dimiliki pengusaha Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *